Selasa, 17 Januari 2012

Catatan Sang Cucu

bersama Ida (cicit)

Namanya Saroeki Binti Mat Sareh. Beliau adalah putri dari Kasmi Binti H. Rono Kudu. Konon sang bunda adalah putri salah satu tokoh masyarakat yang Alim. Ya, oleh warga masyarakatnya dikenal juga KH Musdam. Desa Kudu sekarang adalah Penggaron Lor, Pedurungan Semarang.


H. Rono menurut KH. Abdurrahman merupakan keturunan KH Hasan Dipuro Bin KH Hasan Munadi Nyatnyono Ungaran. Yang berarti masih merupakan waris Waliyullah yang bermaqam di lereng Gunung Ungaran tersebut.

Namun kebenaran semua itu hanya Allah SWT yang tahu, sebagai orang yang yang masih diberi kesempatan hidup olehNya, tugas kita mengisi jejak ketauladanan para Alim tersebut. Paling tidak menjadi contoh baik dalam lingkungan dan keluarga.

Saroeki biasa disapa dengan Mbah Putri atau Mbah Ki. Beliau telah kembali Rahmatullah pada hari Sabtu 7 Januari 2012 jam 16.30 WIB. Usianya menurut para sepuh sekitar 101 tahun. Hal itu dikarenakan data yang ada kurang begitu akurat, mengingat saat beliau berada di daerah Jamus masih masa penjajahan. Ya, karena tempat beliau tinggal selama ini pernah dikunjungi para veteran 1945 yang mengatakan bahwa dahulu disekitar rumah ini adalah dapur umum para pejuang.

Kunjungan dadakan tersebut memang tidak resmi. Kira-kira 12 tahun lalu saat salah satu veteran asal dukuh Karang Sambung Jamus Mranggen bernama H. M. Rofi'i wafat. Diantara para pelayat itulah merupakan veteran-veteran 1945 yang singgah di Rumah Joglo kediaman Mbah Putri. Bukan itu saja, ternyata suami dari Mbah Putri juga merupakan pejuang Hisbullah pimpinan KH Hanafi Abdurrahman. Dan Mbah Sapuan (suami Saroeki) akhirnya mengabdi di Perusahaan KAI yang dulu dikenal dengan PJKA sampai pensiun. Mbah Sapuan sendiri berpulang kira-kira 32 tahun yang lalu.

Mbah Sareoki memang telah berpulang, tetapi sosoknya masih selalu hangat menyertai perjalanan hidup anak cucunya. Rumah Sederhana yang masih berdiri kira-kira 70 tahunan itu, tetap eksis untuk kegiatan mengaji para bibit muda remaja setempat (semoga Barakah).

Selamat Jalan Mbah Saroeki semoga maghfiroh Allah membawa Engkau menuju Nikmat yang Kekal, Amiin. (catatan sang Cucu : Ida-Ahda Al Jamusiy)

Tidak ada komentar: