Rabu, 29 Juli 2009

Ini Budeku Yang Cantik


Dunia harus tahu, kalau aku dan adik kecilku, mempunyai sinar indah yang baru saja kutemukan. Seorang bidadari dari jauh yang nyasar namun tetap senang. Karena kesasarnya tak lain adalah melihat si bujang ganteng yang selalu kesepian tanpa penerang. Ayo tebak dong kira-kira siapa ya??...
Dialah Pakde Bus yang tengah bahagia mengemas cinta pada Bude Ita yang jelita.

Yah..cinta memang aneh, aneh tapi nyata, begitu kata bang Haji OMA IRAMA (ini nur salim pasti dah hafal ya).
Read more.....

Kamis, 26 Februari 2009

Membangun Kepercayaan Diri Anak


Seorang anak yang memiliki kepercayaan diri akan mampu bersikap realistis, dan optimistik memandang segala tantangan dalam kehidupannya. Sebaliknya, anak yang tidak percaya dengan kemampuan dirinya cenderung sulit berpikir maju, karena selalu berpikir buruk.

Sebaiknya, Anda memulai membangun kepercayaan diri anak sedini mungkin.

1. Biarkan melakukan sendiri

Rasa percaya diri bisa dibangun lewat pola asuh. Saat memasuki usia balita, mulailah memberikan kebebasan pada si kecil untuk melakukan sesuatu sendiri. Sehingga ia pun secara tak langsung akan mulai menghargai diri sendiri berkat kemampuannya tersebut.
Saat jari-jarinya sudah bisa memegang sendok dengan benar, misalnya, biarkan dia mencoba makan tanpa disuapi. Pada awalnya mungkin berantakan, tapi lama kelamaan ia akan bisa belajar dan melakukannya dengan baik.

2. Bersosialisasi

Selain itu, biasakan si kecil berinteraksi dengan orang lain. Ajaklah anak Anda bergaul dengan tetangga atau kawan-kawan Anda. Semakin pandai ia membaur di suatu lingkungan, semakin tinggi rasa percaya dirinya.

3. Perhatikan ucapan Anda

Anak-anak sangat sensitif dengan ucapan orangtuanya, sehingga Anda harus berhati-hati. Jangan sampai ucapan Anda menjatuhkannya. Bila ia mengalami kegagalan, hiburlah dengan mengatakan "lain kali kalau kamu berusaha lebih keras lagi, pasti berhasil". Hiburlah ia dengan menghargai usahanya, tanpa memberi harapan yang terlalu jauh.

4. Jadilah panutan yang baik

Orangtua adalah cermin anak. Bila Anda bersikap pesimistis dan tidak yakin dengan kemampuan diri, maka si kecil pun akan melakukan hal yang sama. Karena itu tingkatkan terus percaya diri Anda, agar bisa menjadi contoh bagi si kecil.

5. Pahami mereka

Bantulah si kecil untuk membentuk rasa percaya diri yang lebih akurat dan realistis, sehingga ia memiliki konsep diri yang lebih sehat. Sebab bila dibiarkan, persepsi diri yang tak akurat akan membekas hingga ia beranjak dewasa.
Misalnya saat si kecil mendapatkan nilai jelek di pelajaran matematika dan mengatakan, "aku tidak bisa matematika, aku bodoh". Kegagalan itu, bila tidak segera diberi dukungan, akan mengikis kepercayaan dirinya.

6. Bersikaplah spontan dan mesra

Suntikkan rasa cinta pada si kecil sehingga ia mampu membangun citra dirinya secara positif, jangan ragu pula memberinya pelukan. Katakan bahwa Anda bangga dengan usaha yang ia lakukan, katakanlah dengan tulus karena ia tahu mana perkataan Anda yang jujur dan mana yang tidak.

7. Ciptakan lingkungan pengasuhan yang nyaman

Seorang anak yang merasa tidak aman atau mengalami kekerasan dalam rumah, akan menderita dan membuatnya tidak menghargai diri sendiri. Anak yang sering melihat orangtuanya bertengkar akan mengalami depresi dan menarik diri.

Tak hanya lingkungan rumah, Anda juga harus memastikan lingkungan pergaulannya di sekolah dan tempat bermainnya aman.

Perhatikanlah apakah ada tanda-tanda kekerasan yang dialami si kecil dari orang lain, atau masalah di sekolahnya. Apakah berkelahi dengan teman sebaya dan faktor potensial lain yang mengganggu rasa percaya dirinya. Anda harus sensitif dengan tanda-tanda seperti ini.

8. Berikan kegiatan yang membangun rasa percaya diri

Ikutsertakan si kecil ke berbagai kegiatan yang membangun kebersamaan, jangan melulu kompetisi. Ini akan membantunya membangun rasa percaya diri dan menghargai dirinya. Ikut sertakan kegiatan di mana anak yang lebih besar membantu yang lebih kecil, misalnya membaca buku, menalikan sepatu, memasang kancing dan lain-lain.

Sumber : Suara Merdeka

Read more.....

Selasa, 24 Februari 2009

Tamadhar Ahda Sabila


Betapa bahagia bapak dan ibunya, melihat buah hati yang dinantikannya lahir. Walaupun harus melalui meja operasi, tetapi keselamatan keduanya adalah yang paling berharga. Lahir pada hari Kamis Legi, 12 Februari 2009, pukul 16.40 wib, dengan berat badan 2,950 kg berjenis kelamin perempuan. Bidadari keluarga ini semoga selalu diberikan cahaya hidup sebagai penerang dan menerangi segala sesuatu yang gelap sehingga terarah sesuai petunjuk dari Tuhannya (Allah SwT) Amiin.

Sicantik Rumaisha Qaulan Sadida adalah kakak yang perhatian dan penyayang terhadap adiknya yang imut dan jelita. Meski pernah tergolek lemas karena demam tinggi, bidadari pertama ini tetep perhatian ketika sang adik menangis dan berseru : " Ibu, adik nangis cepet kasih minum...!!!!" sambil merintih menahan sakitnya. Namun Alhamdulillah semua telah sehat dan baik-baik saja sehingga bidadariku yang berusia hampir 3 tahun ini terus menambah cintanya pada sang adik walau masih berharap dimanja oleh orangtuanya.

I Love You bidadari-bidadariku, ringankan beban bapak dan ibumu dengan menghamba pada Tuhanmu, tiada keberuntungan manusia hidup kecuali semua kebaikannya untuk Tuhannya (Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah Rabb Al-'Alamiin).
Read more.....

Amanat Buah Cinta


Alhamdulillahi Rabbil'alamiin. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SwT atas segala limpahan karunia tiada terhingga kepada kami sekeluarga. Dengan kasih sayang yang tulus ihlas amanat buah cinta hadir ditengah-tengah kami. Dia bernama Tamadhar Ahda Sabila, Semoga Menjadi Insan Yang Shalehah, Berguna Bagi Islam Bangsa dan Negara serta Menjadi Rahmat Bagi Lingkungan, Amiin Yaa Rabbala'Alamiin.

Bagi saudaraku (om Tanul) tercinta yang nun jauh disana, rasa rindu kami selalu untukmu, dengan segala doa terbaik kami panjatkan untukmu, harap kebahagiaan kami semua menjadi kebahagiaan dirimu pula. Teruslah berjuang demi impian dan cita-cita mulia, semoga Allah SwT meridloi dan meng ijabah doa kita. Amiin.
Read more.....